18 October 2008

not enough

Cinta itu letaknya di dasar
tak bisa terukur dan tak ada yang bisa menilai
hanya aku dan orang yang kucintai
belahan jiwaku nun seseorang disana kelak
tak bisa dibayar dengan apapun
atau cuma hitungan ganti rugi
satu juta, seratus juta, satu miliar?
bisa saja kuberi jika itu nilai cintamu
tapi apakah bisa kau ganti harga diri
atau kesucian orang yang telah kau reggut
dengan satu juta, seratus juta, satu miliar?
masihkah kau belajar menjadi manusia?
*sehabis mendengar rekaman suara 2 insan ­*

05 October 2008

Resensi - Definitely, Maybe


--> -->
Bagaimana rasanya mengetahui bahwa kamu termasuk satu dari 46% orang yang tidak mengalami kebahagiaan selamanya dalam ikatan perkawinan alias bercerai? Dan pernahkah membayangkan kamu akan menceritakan kisah cintamu kepada anakmu? Well, tidak usah dahulu membayangkan menceritakannya apalagi jika anak anda masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan belum mendapatkan pelajaran tentang seks (yang mungkin tidak akan masuk di kurikulum Sekolah Dasar di Indonesia).
Dimulai ketika William Matthew Hayes, seorang duda yang baru bercerai dan bekerja di sebuah agen iklan mendapat jadwal menjemput putri kecilnya Maya ke sekolah, ketika tiba disekolah para wali murid ternyata heboh karena anak mereka baru saja disuguhi pelajaran tentang seks. Beberapa pertanyaan ‘lugu’ diajukan Maya kepada Will tentang alat kelamin dan proses terjadinya kehamilan serta rasa heran Maya yang mendengar cerita dari kakak temannya bahwa temannya itu adalah anak yang lahir karena kecelakaan, tentu saja harap maklum dengan fikiran seorang anak kecil tentang makna ‘kecelakaan’, dan kemudian meminta penjelasan kepada ayahnya bagaimana mungkin kecelakaan bisa mengakibatkan lahirnya seorang anak?.
Tapi kisah dimulai ketika Maya memaksa ayahnya untuk menceritakan tentang kisah cintanya, bagaimana ayahnya bertemu ibunya, mengapa mereka jatuh cinta agar Maya yakin bahwa dia bukanlah hasil ‘kecelakaan’ dan bahwa ayah dan ibunya memang saling mencintai sehingga Maya bisa lahir?
Akhirnya Will menyerah, dia menceritakan bahwa sebelum menikah dia mempunyai hubungan serius dengan 3 wanita, tetapi Will dan Maya kemudian sepakat untuk mengganti nama ketiga wanita tersebut sehingga nantinya Maya akan menebak siapakah diantara ketiga wanita tersebut yang merupakan ibunya. Dan penonton pun bersama Maya dibuat penasaran untuk ikut mendengarkan cerita Will dan ikut menebak siapakah diantara ketiga wanita tersebut yang merupakan ibu Maya.
Ada Emily, kekasih Will yang sangat dicintai semasa dikampus; kemudian Summer Hartley, teman Emily yang tinggal di New York; dan April, gadis yang sekantor dengan Will ketika bekerja untuk kampanye Presiden USA di New York. Lalu siapakah dari ketiga perempuan itu yang merupakan ibu Maya?
Will memulai cerita perjalanan hidup nya ketika meninggalkan kota Madison, Minconsin menuju New York untuk bekerja mendukung kampanye Bill Clinton untuk menjadi Presiden USA. Agak membuat hati lega karena Will disini bekerja sebagai pendukung Bill Clinton dari Partai Demokrat , Partai yang sama dengan Obama.
Maya mungkin adalah satu dari beribu anak (kecil) yang (mungkin) bisa menerima hadirnya perceraian orang tua, sulit sekali untuk bisa menjelaskan mengapa dua orang yang saling mencintai, menikah dan mempunyai anak kemudian harus berpisah karena beberapa hal mengenai perasaan, prinsip dan sebagainya plus bisa memperlihatkan bahwa anak tersebut merupakan bukti cinta yang hidup dan harus dijaga dan dipelihara dengan baik, yang tentu saja berbeda situasi dengan mempertahankan kehidupan cinta itu sendiri. Dan betapa Maya begitu berbesar hati untuk melihat ayahnya bahagia (walau) dengan perempuan lain setelah bercerai dari ibunya, wah..hebat sekali Maya ini.
Dan lagi-lagi, dalam Definitely, Maybe, kita akan dianggap lebih, sama atau tidak secerdas Maya untuk bisa mengerti (bahkan) menyimpulkan perasaan perempuan-perempuan dalam cerita ayahnya tersebut, dan menyadari bahwa ada perempuan dalam cerita ayahnya tersebut yang mencintai ayahnya dengan cara yang lain, dimana perempuan tersebut adalah teman setia, teman bercerita, teman senang dan tetap hadir dikala susah. Dan perempuan itu, bukanlah ibunya. Dan mengapa Will tidak mengganti nama perempuan itu dalam ceritanya? Siapakah perempuan itu? Ummh…
Pilihan saya memilih menonton film ini, selain mengagumi Rachel Weisz termasuk aktingnya di film yang saya sukai yaitu Constant Gardener, film ini diselingi dengan come as you are nya Curt Cobain lewat Nirvana, save the best for last nya Vanessa Williams, I’ve got a crush on you nya Rachel Weisz, so..lumayan asik menurut saya.
-->
Produksi : Universal Pictures
Tahun : 2007
Sutradara : Adam Brooks
Pemain : Ryan Reynolds, Isla Fisher, Abigail Breslin, Elizabeth Banks, Rachel Weisz

25 September 2008

karangan bunga, penting?

Saya fikir bisa dimengerti ketika dalam situasi pertama teman saya menikah dan mendapatkan karangan bunga, alasannya adalah; pertama, karangan bunga itu benar-benar kiriman orang dan tidak ada peringatan "Mohon ma'af kami tidak menerima karangan bunga" yang tertulis pada undangan pesta pernikahan teman saya itu ;kedua, saya tidak bisa menjamin agama yang mengirimkan karangan bunga tersebut; ketiga: karangan bunga bersifat sambil promosi mengingat yang mengirimkan adalah semacam penyedia jasa seperti:salon, atau tempat yang biasa (tidak sering juga sih) dikunjungi teman saya itu.

Nah yang tak bisa saya mengerti adalah situasi kedua ketika saya mengetahui ada orang yang merekayasa karangan bunga, ya..merekayasa! artinya karangan bunga tersebut tidak benar-benar dikirimkan oleh nama-nama yang tertera di papan bunga tersebut! Tetapi keluarga yang akan menyelenggarakan pesta untuk anaknya membuat sendiri karangan bunga itu, untuk apa? sumpah mati itu pertanyaan yang tak akan bisa saya jawab.
 
Miris sekali hati saya, uang yang seharusnya bisa dipakai untuk keperluan lain, malah dibuang-buang untuk urusan papan bunga mati!
Hampir saja kantor NGO tempat saya bekerja akan dijadikan pengirim rekayasa mereka, can you imagine? Apakah ada NGO yang bekerja untuk humanitarian response menyediakan budget untuk papan bunga mati sementara banyak orang yang lebih pantas dan membutuhkan uang itu? beeuh!
Bukan karena isu global warming, penghematan, lingkungan, atau tetek bengek lainnya tapi untuk karangan bunga ini benar-benar membuat saya tak mengerti, apakah pesta perkawinan tak berjalan lancar tanpa papan bunga mati itu? Bodoh!
---------------------------------------------
Tuesday, 23 September 2008 06:41 WIB
Fikih anti-karangan bunga
WASPADA ONLINE
Oleh Azhari Akmal Tarigan
"Mohon ma'af kami tidak menerima karangan bunga." Kalimat ini sempat terbaca penulis ketika melihat undangan MUI dalam rangka silaturahim Gubernur Sumut dengan ulama dan ormas Islam beberapa waktu yang lalu. MUI Sumut, kendati belum mengeluarkan fatwa tentang karangan bunga, namun secara perlahan mencoba untuk mengimbau masyarakat pada umumnya dan umat Islam pada umumnya untuk menghentikan tradisi mengirim karangan bunga.
Dalam sebuah kesempatan, ketika bertemu dengan sekretaris umum MUI Prof. Dr. Hasan Bakti Nasution, MA, penulis sempat bertanya, apa alasan MUI tidak mau menerima karangan bunga. Jawabannya sederhana saja, mubazir. MUI benar, mengirim karangan bunga merupakan perbuatan mubazir (sia-sia dan pemborosan) yang sesungguhnya tidak memberi manfaat kepada orang yang menerimanya kecuali sekadar "kebanggaan semu."
Mubazir di dalam bahasa Arab terambil dari kata b-z-r .yang berarti pemborosan atau pemanfaatan yang tidak pada tempatnya. Di dalam beberapa kamus bahasa Indonesia, mubazir dimaknakan dengan pemborosan. Jika kita merujuk Al Qur'an, kata mubazir ditemukan lebih kurang tiga kali yang termuat dalam surah al-Isra ayat 26 dan 27. Adapun terjemahannya adalah:
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."
Menurut M. Quraish Shihab sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Mishbah, kata tabzira pada ayat 26 bermakna pengeluaran yang bukan hak. Jika seseorang menafkahkan/membelanjakan semua hartanya dalam kebaikan atau haq, maka dia bukanlah seorang pemboros. Dengan demikian, boros (tabzir) bukanlah berkaitan dengan kuantitas, melainkan kegunaan (kemanfaatan). Sampai-sampai menurut M. Quraish Shihab, orang yang berwudhu' ketika membasuh wajahnya lebih dari tiga kali, dikategorikan juga sebagai perilaku tabzir. Dan orang mubazir adalah saudara syaitan.
Mengapa Al Qur'an menyebut orang yang mubazir saudara syaitan. Dari sisi bahasa, makna ikhwan adalah persamaan dan keserasian. Dua orang yang berbeda keturunan, dapat menjadi saudara yang tidak terpisahkan jika mereka memiliki persamaan-persamaan yang menyebabkan mereka dapat membangun keserasian. Sampai di sini, orang yang mubazir memiliki perilaku yang sama dengan syaithan, memperlakukan (membelanjakan) sesuatu tidak secara hak.
Dalam konteks perilaku tabzir inilah, perihal pemberian karangan bunga penting untuk didiskusikan. Pertanyaan selanjutnya, apakah memberikan karangan bunga baik sebagai ungkapan (ucapan) selamat dan duka cita, dapat kita sebut sebagai pengeluaran tanpa hak. Dapatkah hal itu disebut pemborosan. Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita dapat mengajukan pertanyaan baru, apa manfaat dari sebuah karangan bunga? Dalam khazanah Islam, manfaat memiliki kedekatan makna dengan maslahat (kebaikan). Di dalam filsafat Barat, manfaat juga disebut dengan utility (nilai guna). karangan bunga tidak memberikan apapun, kecuali kesan. Dan kesan itu adalah semu. Kita sebut contoh, ketika ada peristiwa kemalangan (tokoh atau sosok yang dikenal luas dan memiliki jaringan yang luas), di sekitar rumah duka, di jalan-jalan, kita melihat karangan bunga berjejer yang terkadang diletakkan secara sembarang. Kesan yang muncul, orang yang meninggal tersebut adalah orang hebat, relasinya luas dan jaringannya menyebar di sana-sini. Setelah beberapa hari, karangan bunga dikembalikan kepada "rumah produksinya" maka keadaan kembali seperti semula. Ia hanya meninggalkan cerita. Tidak lebih sebuah cerita.
Bahkan sesungguhnya yang tersembunyi di balik pemberian karangan bung a adalah pemanfaatan kesedihan atau duka orang yang ditimpa musibah. Umumnya si pemberi karangan tidak akan mau untuk tidak mencantumkan namanya. Saya tidak pernah melihat karangan bunga yang pengirimnya "hamba Allah". Oleh sebab itu, bagi penulis, pemberian karangan bunga bukan sekadar perbuatan mubazir. Tetapi lebih dari itu, di dalamnya ada upaya untuk mengeksploitasi kesedihan atau kegembiraan orang lain untuk kepentingan pribadi. Tegasnya, lewat karangan bunga, si pengirim sedang memasarkan (kata yang halus untuk mengganti kata menjual) dirinya. Di dalamnya ada pesan, kalau orang tersebut perduli dan memiliki perhatian dengan orang yang ditimpa musibah. Siapa saja yang lewat di depan karangan bunga, dipastikan akan membaca nama sang pengirim. Ironisnya, terkadang ucapan selamatnya jauh lebih kecil dibanding dengan nama sang pengirim.
Di samping itu, dalam tingkat tertentu, karangan bunga kerap menimbulkan peroblem bagi pengguna jalan karangan bunga menimbulkan kemacatan dan menyulitkan pejalan kaki. Artinya, karangan bunga menimbulkan kemudharatan (mafsadat) bagi pengguna jalan. Jika demikian, alih-alih membawa manfaat, malah kemudharatanlah yang timbul. Saya khawatir saja, jangan-jangan karangan bunga menyembulkan keangkuhan bagi yang menerima dan memberi. Apa yang dilakukan MUI sebenarnya sebuah terobosan yang layak untuk diapresiasi. Namun lebih dari itu, yang lebih penting adalah bagaimana MUI dapat memberi contoh lewat pengurus-pengurusnya. Adalah sangat ironis ketika MUI sebagai sebuah lembaga keagamaan yang terhormat menolak karangan, namun pengurusnya masih menerima karangan bunga, ketika menyelenggarakan pesta atau ketika ditimpa musibah.
Mungkin upaya awal yang dapat kita lakukan adalah membuat pemberitahuan di undangan,
bahwa ahli bait tidak menerima karangan bunga. Atau berani menolak dan mengembalikan karangan bunga karena kita sedang berduka. Kita hanya butuh doa dan nasihat bukan karangan bunga. Akhirnya, saya ingin mengatakan, karangan bunga bukanlah ajaran yang bersumber dari teks suci Islam. Jabat tangan, senyum yang tulus, ucapan salam, dan doa jauh lebih berharga, ketimbang papan bisu. Di samping itu, karangan bunga tidak akan pernah dapat menggantikan kehadiran kita.
Oleh sebab itulah, di dalam Islam, hak muslim atas muslim lainnya sudah tertuang dalam hadis Nabi, di antaranya;menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, mengiringi janazah ke liang kubur dan sebagainya.
Semoga kita segera kembali ke tradisi Islam yang penuh hikmah. Wallahu A'lam.
*Penulis adalah Mahasiswa Program Doktor Hukum Islam IAIN.SU dan Koordinator Tim Penulis Tafsir Ulama Tiga Serangkai Sumut.*

20 September 2007

Ali

"Hah? working on sunday?,"I said.
I just a little bit dissapointed when my boss asked me to work on sunday!

Why? becoz... I've plan to see the basketball game, I want to see Ali, well fyi he is my favourite player when I was in high school (hayya..taon kapan yaa..:-0).
Sudahlah, lagian pekerjaannya ngga berat dan aku bisa ngambil tambahan cuti kedepan.
Hari itu ada wartawan yang ingin membuat film dokumenter disalah satu lokasi project Aceh Besar, jadi sebelum ke project aku dan Geno harus menjemput para crew film itu di hotel, sambil nunggu celingukan kiri kanan, guess what?? Ali ada di sofa sudut sambil baca koran! gak ragu-ragu langsung deketin, trus Mario dateng, hehehe..jadi rame! sedikit katrok karena bisa ketemu (oh did I? wekekekek :P)
Untungnya wartawannya kerja super cepat! actually,it was fun! itu kali pertama juga saya naik ke gunung tempat Oxfam membuat project water systemnya. pengambilan video selesai jam 5, dan dilapangan pun mereka baru mulai game nya, jadi saya bisa nonton full pertandingan sore itu, how lucky I am..:=)

05 March 2007

Traveling - Mengunjungi Candi Prambanan, Jawa Tengah


Sampailah kali ini saya mengunjungi Candi Prambanan, ini kunjungan pertama saya bertepatan dengan 10 bulan setelah gempa bumi melanda Yogyakarta, gempa tentunya juga berdampak terhadap Candi ini. Candi Prambanan sendiri terletak di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, atau tepatnya berada di tengah-tengah kota Yogyakarta dan Jawa Tengah, wajib rasanya saya singgah dalam perjalanan dari Klaten ke Yogyakarta ini.

bersama Mamak tercinta


Kurang puas memang kunjungan kali ini karena banyak kerusakan akibat gempa, beberapa bangunan dan patung- patung runtuh,  namun kecantikan Candi Hindu terbesar dan terindah di Indonesia  ini secara keseluruhan tidak terelakkan. Candi Prambanan juga salah satu Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara selain Angkor Wat yang berada di Kamboja.

tampak dibelakang bangunan yang runtuh
salah satu bagian bangunan yang hancur karena gempa
bagian bangunan Candi yang rusak total


Memang disayangkan jika saya melewatkan wisata candi kali ini, Bapak saya sih sudah sering sekali kesini, maklum beliau putra daerah asli, wong Klaten! Mamak juga sudah beberapa kali berkunjung kesini, Hal yang paling menarik terutama bagi mamak saya adalah jajanan pecel di jalan pulang dari Candi Prambanan, enaak katanya hehe..

Dan perjalanan pulang dari Candi Prambanan pun kami selesaikan dengan menikmati pecel hehe

23 December 2006

Traveling - Perjalanan Kerja ke Bangkok, Thailand

Saya berkesempatan mengunjungi Bangkok, Thailand untuk menjadi panel interview untuk rekruitmen staf komunikasi regional, yang nantinya akan menjadi partner pekerjaan saya. Staf komunikasi regional yang lama yang kebetulan partner kerja selama ini memutuskan resigned sehingga kantor harus mencari pengganti, dan karena saya merupakan staf yang lumayan lama, maka diputuskan untuk diundang dan diikutsertakan dalam proses rekruitmen ini, asik ya? :)
Jadi sebenarnya tidak benar-benar bekerja hehe

Saya diberi pilihan, menginap di hotel atau di apartemen bos saya, saya memilih di apartemen bos saya, mengingat ini adalah kunjungan pertama dan saya ngga punya waktu banyak buat browsing, jadi nanti bisa gampang untuk bertanya.

Sebelum berangkat, bos saya memberikan petunjuk dari mulai turun pesawat sampai cara mendapatkan taxi, baik banget deh, dari mulai belok kiri, kanan, naik , turun, semua petunjuk jelas, haha

Suvarnabhumi International Airport 

Akhirnya saya tiba Suvarnabhumi Airport, Bangkok! Bandaranya kereen .



Sesuai petunjuk akhirnya saya mendapatkan lokasi taxi bandara dan tadaaaa... tibalah di apartemen bos saya, Mona namanya, yang tinggal bersama suami dan anaknya yang masih bayi..baik banget deh orangnya.

Karena sudah sore, kami ngobrol-ngobrol, esok saya masih punya seharian penuh untuk jalan-jalan, hari ke dua ngantor, hari ketiga interview dan hari keempat pulang! Karena teman-teman di kantor esok bekerja, jadilah saya jalan-jalan sendiri, saya pun dibekali buku travel Bangkok, siap jalan-jalan esok. :)

Grand Palace


Tak kesulitan menemukan tempat satu ini, saya mencoba naik BTS sky train (Bangkok Mass Transit System) dan sukses, agak katrok juga ya awal naik sky train, maklum di Indonesia ngga ada kan? sistemnya oke banget, mudah, bersih, nyaman,  dan yang paling penting ga pake macet. Tidak kesulitan menemukan rute, tak lama tibalah saya di tempat ini. Ketika memasuki Grand Palace ada dua pintu, yaitu untuk turis mancanegara dan turis lokal, saya perhatikan di pintu masuk turis lokal tidak ada pemerikasaan identitas, akhirnya saya berjalan dibelakan gerombolan turis lokal dan sukses hehe, masih berwajah asia jadi ya dianggap orang lokal lah ya..dan saya masuk gratis :D


Sayang saya tak punya banyak waktu untuk singgah ke Wat Pho dan Wat Arun, yang berada tepat di belakang Grand Palace, namun untuk menuju kesana harus menyebrangi sungai Chao Praya. Saya kemudian memutuskan untuk belanja ke Chatuchak Market.

Chatuchak Market

Pasar segala ada, saya menghabiskan lumayan banyak waktu disini, mulai membeli baju unik, tas, sampai pernik gelang kaki, tak lupa menikmati jajanan dipinggir jalan, dengan menanyakan dulu makanannya itu apa hehe, maklum disana makanan dengan berbahan babi dijual dimana-mana hehe

Akhirnya sore semakin gelap, saya pun memutuskan untuk kembali ke apartemen, lelah tapi masih excited.

Kantor Regional

Hari pertama dan kedua dikantor sangat menyenangkan, staf regional ramah, dan saya pun menikmati kunjungan kerja ini, terutama menjadi panel. lumayan asik ya jadi panel interview, hanya ada dua orang yang sreg dihati hehe dan akhirnya keputusan sudah ada deh


bersama tim komunikasi regional

Suan Lum Night Bazaar

Malam kedua saya dijemput oleh rekan kerja saya, jalan-jalan dan diajak makan malam, katanya sih mau diajak makan Tom Yum Goong paling enak se Bangkok, saking enaknya saya lupa mendokumentasikannya hehe
Setelahnya kami belanja ke Suan Lum Night Bazar. disini tempat dijual segala macam souvenir, mulai dari baju, sampe gantungan kunci, ada juga tempat nongkrong terbuka dan satu layar besar disana. Banyak juga belanjaan saya, selain oleh-oleh ditambah pesenan dari temen-temen kantor, lumayan murah sih karena dibantu nawar sama temen saya itu. Konon katanya ini pengalaman pertamanya diajak keliling belanja plus disuruh jadi guide tawar menawar pulak hehe, biasa sih kalo di Indonesia, saya yang menjadi penerjemah untuknya hahaha.
Maaf ya lupa foto-foto juga saking kalap belanja :D


MBK Shopping Center

Hari kedua ngantor saya masuk setengah hari, sempet jalan-jalan tapi sorenya harus balik kantor. Entah mengapa kemanapun pergi, selalu ingin shopping di mall, selalu ingin tahu isi mall negara lain hehe, Mall nya lumayan gede, eeh ada juga gerai sepatu Bata di sana loh hehe ..hasil singgah di MBK, dapet sepatu dan beberapa kosmetik pesenenan, saya pun ke kantor karena teman-teman kantor sudah menunggu.

Tapi olala..saya terjebak macet! padahal sudah diwanti-wanti untuk naik sky train tapi saya bandel naik taxi.
Telpon sebentar-bentar pun berdering hiks

Sesampai di kantor, ternyata..tadaaaaa
ketika buka pintu disodorin kue ultah dan lagu happy birthday!
Huaaa, sedih dan terharu, kok inget kok..jangan jangan ke Bangkok ini kado yah..



Nightlife at Bangkok

Malamnya saya nongkrong dengan teman-teman kantor di suatu cafe, pake acara nunjukin KTP juga loh, dan pulangnya berkesempatan menyusuri jalan kota Bangkok, thanks guys! hope to see you soon hopefully! :)



Akhirnya tiba saatnya saya pulang, semoga ada kesempatan balik ke Bangkok lagi hehe, amiin