26 December 2008

12 December 2008

twilight soundtrack


Guys, sebagai pecinta novel Stephenie Meyer dan film keluaran Summit Entertaintment lewat tangan sutradara Catherine Hardwicke ini, ga ada salahnya untuk mengoleksi soundtrack nya yang di US sana udah dirilis tanggal 4 November 2008 lalu, albumnya berisi 12 lagu dengan genre music Alternative Rock/ Punk Rock dibawah label Chop Shop dan bekerjasama dengan Atlantic Record. Di album ini kamu bisa dengerin semua lagu yang muncul di film tersebut, kecuali lagu 15 Step yang dibawain ama Radiohead, padahal lagu itu merupakan music latar adegan penutup hingga setengah credit title, mmmhhh…

Album ini dibuka dengan dentuman music rock dari band Inggris, Muse dengan Supermassive Black Hole yang diambil dari album Black Holes and Revelations yang rilis tahun 2006 lalu, kemudian ada permainan akustik yang keren dari Iron & Wine dalam Flightless Bird, American Mouth dan ditutup dengan permainan piano Carter Burwell dalam Bella’s Lullaby.
So here is the list;
Twilight-Original Motion Picture Soundtrack
  1. Supermassive Black Hole - Muse
  2. Decode – Paramore
  3. Full Moon – the Black Ghosts
  4. Leave Out All the Rest – Linkin Park
  5. Spotlight (Twilight Mix) – Mute Math
  6. Go All the Way (into the Twilight) – Perry Farrel
  7. Tremble for My Beloved – Collective Soul
  8. I Caught Myself – Paramore
  9. Eyes on Fire – Blue Foundation
  10. Never Think – Robert Pattinson
  11. Flightless Bird, American Mouth – Iron & Wine
  12. Bella’s Lullaby – Carter Burwell

01 December 2008

Resensi - Forever and Ever


Kisah cinta yang diungkapkan dalam bentuk luas, tampaknya inilah yang saya rasakan ketika menonton film ini sambil menangis sesunggukan. Walau mungkin Xiao Fu sendiri tak ingin saya menangisi dirinya, tapi baiklah….akan saya katakan saya terharu atas kasih sayang ibunda Xiao Fu, Ny. Tan yang tidak berbatas dan terharu karena Tuhan masih sangat sayang kepada saya atas apa yang diberikan-Nya, dan tetap sadar bahwa uang tidak dapat membeli waktu,nyawa, kesehatan, dan kebahagiaan. Jadi…bersyukurlah saya.Kisah ini dimulai ketika Ny. Tan membaca buku yang ditulis anaknya, Xiao Fu yang menderita penyakit hemophilia yang dibawa sejak lahir. Lalu Ny. Tan yang aktif bekerja untuk melakukan berbagai kampanye seperti Kampanye Global menemui Die Hard, seorang perempuan pengidap AIDS yang kemudian memberikan buku yang berisi tulisan Xiao Fu dengan harapan setiap pengidap AIDS akan mendapatkan semangat seperti yang ingin disampaikan Xiou Fu dalam tulisannya.Xiao Fu, yang menghabiskan masa kecilnya dengan terapi serta transfusi darah di rumah sakit, mempunyai sahabat-sahabat di rumah sakit seperti Xiau Yong yang mengidap kanker, Paman Wang penderita kanker sumsum tulang belakang serta para dokter dan suster. Disekolah, Xiou Fu sering tidak masuk, tetapi mempunyai semangat tinggi untuk sekolah bahkan menyadarkan temannya yang merasa menjadi orang tersial karena sudah dua tahun tinggal kelas dengan memberi semangat dan menceritakan keadaan nya yang tidak menyerah dengan keadaan serta terus berusaha.Klimaks dari film ini adalah ketika Xiao Fu menerima transfusi darah dari orang yang terjangkit virus HIV, dan Xiao Fu harus menerima bahwa hidupnya akan semakin singkat dengan virus HIV-AIDS.Tapi Xiao Fu yang menyadari bahwa ia mempunyai bakat, menuliskan ceritanya dan yakin cara lain untuk menyampaikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain walau dia mati kelak adalah dengan menulisnya. Ya………menulis!Kisah hidupnya, ditulis Xiao Fu yang akhirnya menjadi sebuah buku, selain bercerita tentang kasih sayang ibu, ayah, dan adik yang sangat dicintainya, pengalaman dan cerita-cerita di Rumah Sakit bersama temen-teman yang menderita penyakit lain, juga bercerita tentang semangat-semangat nya semasa hidup yang ingin ia tularkan kepada orang yang bernasib sama dengan dirinya untuk tetap menjalankan hidup karena Tuhan mempunyai rencana berbeda kepada makhluk-Nya. Dalam buku itu juga banyak pertanyaan yang diajukan Xiao Fu kepada ibunya mengapa dirinya terpilih untuk menjalani hidup dengan penyakit yang diketahui akan merenggut nyawanya yaitu AIDS. Sampai akhirnya dia menemukan jawaban bahwa kesempatan hidup yang dimiliki nya akan sangat bermanfaat untuk orang lain dengan apa yang bisa ia lakukan.Xiao Fu meninggal dalam usia 20 tahun. Dan inilah sisi lain penderita AIDS, jauh dari sebuah penyakit yang diidentikkan banyak orang sebagai sebuah penyakit yang kotor. Dan betapa penyakit ini begitu mudah memutuskan sedekat apa nyawa dihadapan mata seseorang, membuat kita ingin mengajak, mari hindari penyebaran HIV-AIDS! Berapa banyak kisah tragis dan menyedihkan akan terus berlanjut jika penyakit ini terus menyebar? Bisa saja kita kehilangan orang yang paling kita sayangi karena sesuatu yang bisa kita cegah bukan?Produksi : Hongkong MovieTahun : 2001Sutradara : Raymond ToPemain : Sylvia Chang, Josie Ho, Chris Lee, Perry Chu

my ipod


1869 songs?
Itu belum di update, masih banyak CD original yang belum sempat ku-upload.
Sekarang sudah rajin convert film ke Ipod video ku, mmmh sekarang pelan-pelan mulai buka telinga dengerin lagu Indonesia, ugh… I love Andra & the Backbone, sesekali Kerispatih kalo lagi mellow hahaha..
Musik Indonesia semakin berkualitas yo!

23 November 2008

M. Night Shyamalan

Lelaki ini, yang membuatku hanyut diam tak bergerak selama kurang lebih 2 jam *well sesekali pause untuk minum, ngambil cemilan atau pipis, ups*
We’ve Sensed It. We’ve Seen The Signs. Now…It’s Happening!
Ya..pertama lewat Sixth Sense, trus The Signs dan The Happening! Herannya, sama seperti di film sebelumnya dimana dia juga ikut berperan, tapi di The Happening dimana Shyamalan berperan sebagai Joey, uhhh… jangan berharap peran besar dan bisa ngeliat seperti apa sih aktingnya, karena cuma ada satu scene dan Joey disitu hanya mengucapkan kata “Hallo” dan itupun lewan henpun!! Aseeemmm…..
Anyway..Still waiting for another chilling movies!!!!

18 October 2008

not enough

Cinta itu letaknya di dasar
tak bisa terukur dan tak ada yang bisa menilai
hanya aku dan orang yang kucintai
belahan jiwaku nun seseorang disana kelak
tak bisa dibayar dengan apapun
atau cuma hitungan ganti rugi
satu juta, seratus juta, satu miliar?
bisa saja kuberi jika itu nilai cintamu
tapi apakah bisa kau ganti harga diri
atau kesucian orang yang telah kau reggut
dengan satu juta, seratus juta, satu miliar?
masihkah kau belajar menjadi manusia?
*sehabis mendengar rekaman suara 2 insan ­*

05 October 2008

Resensi - Definitely, Maybe


--> -->
Bagaimana rasanya mengetahui bahwa kamu termasuk satu dari 46% orang yang tidak mengalami kebahagiaan selamanya dalam ikatan perkawinan alias bercerai? Dan pernahkah membayangkan kamu akan menceritakan kisah cintamu kepada anakmu? Well, tidak usah dahulu membayangkan menceritakannya apalagi jika anak anda masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan belum mendapatkan pelajaran tentang seks (yang mungkin tidak akan masuk di kurikulum Sekolah Dasar di Indonesia).
Dimulai ketika William Matthew Hayes, seorang duda yang baru bercerai dan bekerja di sebuah agen iklan mendapat jadwal menjemput putri kecilnya Maya ke sekolah, ketika tiba disekolah para wali murid ternyata heboh karena anak mereka baru saja disuguhi pelajaran tentang seks. Beberapa pertanyaan ‘lugu’ diajukan Maya kepada Will tentang alat kelamin dan proses terjadinya kehamilan serta rasa heran Maya yang mendengar cerita dari kakak temannya bahwa temannya itu adalah anak yang lahir karena kecelakaan, tentu saja harap maklum dengan fikiran seorang anak kecil tentang makna ‘kecelakaan’, dan kemudian meminta penjelasan kepada ayahnya bagaimana mungkin kecelakaan bisa mengakibatkan lahirnya seorang anak?.
Tapi kisah dimulai ketika Maya memaksa ayahnya untuk menceritakan tentang kisah cintanya, bagaimana ayahnya bertemu ibunya, mengapa mereka jatuh cinta agar Maya yakin bahwa dia bukanlah hasil ‘kecelakaan’ dan bahwa ayah dan ibunya memang saling mencintai sehingga Maya bisa lahir?
Akhirnya Will menyerah, dia menceritakan bahwa sebelum menikah dia mempunyai hubungan serius dengan 3 wanita, tetapi Will dan Maya kemudian sepakat untuk mengganti nama ketiga wanita tersebut sehingga nantinya Maya akan menebak siapakah diantara ketiga wanita tersebut yang merupakan ibunya. Dan penonton pun bersama Maya dibuat penasaran untuk ikut mendengarkan cerita Will dan ikut menebak siapakah diantara ketiga wanita tersebut yang merupakan ibu Maya.
Ada Emily, kekasih Will yang sangat dicintai semasa dikampus; kemudian Summer Hartley, teman Emily yang tinggal di New York; dan April, gadis yang sekantor dengan Will ketika bekerja untuk kampanye Presiden USA di New York. Lalu siapakah dari ketiga perempuan itu yang merupakan ibu Maya?
Will memulai cerita perjalanan hidup nya ketika meninggalkan kota Madison, Minconsin menuju New York untuk bekerja mendukung kampanye Bill Clinton untuk menjadi Presiden USA. Agak membuat hati lega karena Will disini bekerja sebagai pendukung Bill Clinton dari Partai Demokrat , Partai yang sama dengan Obama.
Maya mungkin adalah satu dari beribu anak (kecil) yang (mungkin) bisa menerima hadirnya perceraian orang tua, sulit sekali untuk bisa menjelaskan mengapa dua orang yang saling mencintai, menikah dan mempunyai anak kemudian harus berpisah karena beberapa hal mengenai perasaan, prinsip dan sebagainya plus bisa memperlihatkan bahwa anak tersebut merupakan bukti cinta yang hidup dan harus dijaga dan dipelihara dengan baik, yang tentu saja berbeda situasi dengan mempertahankan kehidupan cinta itu sendiri. Dan betapa Maya begitu berbesar hati untuk melihat ayahnya bahagia (walau) dengan perempuan lain setelah bercerai dari ibunya, wah..hebat sekali Maya ini.
Dan lagi-lagi, dalam Definitely, Maybe, kita akan dianggap lebih, sama atau tidak secerdas Maya untuk bisa mengerti (bahkan) menyimpulkan perasaan perempuan-perempuan dalam cerita ayahnya tersebut, dan menyadari bahwa ada perempuan dalam cerita ayahnya tersebut yang mencintai ayahnya dengan cara yang lain, dimana perempuan tersebut adalah teman setia, teman bercerita, teman senang dan tetap hadir dikala susah. Dan perempuan itu, bukanlah ibunya. Dan mengapa Will tidak mengganti nama perempuan itu dalam ceritanya? Siapakah perempuan itu? Ummh…
Pilihan saya memilih menonton film ini, selain mengagumi Rachel Weisz termasuk aktingnya di film yang saya sukai yaitu Constant Gardener, film ini diselingi dengan come as you are nya Curt Cobain lewat Nirvana, save the best for last nya Vanessa Williams, I’ve got a crush on you nya Rachel Weisz, so..lumayan asik menurut saya.
-->
Produksi : Universal Pictures
Tahun : 2007
Sutradara : Adam Brooks
Pemain : Ryan Reynolds, Isla Fisher, Abigail Breslin, Elizabeth Banks, Rachel Weisz