14 December 2016

Resensi Film Moana

Reaksi pertama setelah menonton film ini adalah animasinya bagus banget! Mata jadi seger melihat pantai, lautan biru, pasir putih dan hutan tropikal.  Dan yang terpenting Moana adalah film dengan karakter princess tanpa subplot romansa, yang tidak membutuhkan prince charming atau sejenisnya! Setelah demam Frozen yang sudah 3 tahun yang lalu, Moana berhasil membuat demam putri saya yang berusia 5 tahun untuk nonton sebanyak 3x (and she wants more haha). But still it's just another Disney's story tentang putri pemberani yang mencari jati diri, masih sama dengan tema2 film animasi seperti Tangled, Mulan, dll.


Berlatar belakang Kepulauan Polynesia yang cantik, sang tokoh utama (Auli'i Sravalho) adalah seorang putri kepala suku di pulau kecil bernama Motunui. Seperti namanya yang berarti lautan dalam bahasa Polynesia, sejak kecil Moana sangat ingin berlayar mengarungi samudera, meski selalu digagalkan oleh ayahnya, Chief Tui (Temuera Morison) yang menganggap laut berbahaya.

Filmnya sendiri dibuka dengan mitologi; narasi mengenai Te Fiti, dewi pulau yang hatinya dicuri oleh Maui (Dwayne Johnson), manusia separuh dewa yang bisa berubah wujud menjadi hewan apapun. Te Fiti yang kehilangan hatinya menjadi marah dan menghancurkan pulau-pulau disekitarnya.

Moana dan keluarganya diceritakan hidup damai sampai ketika hasil tanam di pulau  mereka membusuk dan ikan susah dicari. Moana lalu menyarankan untuk mencari ikan lebih jauh melewati batu karang, tapi ayahnya menentang karena terlalu berbahaya, tidak ada seorang pun yang boleh berlayar melewati batu karang.

sumber: movies.disney.com.au
Melalui neneknya (Rachel House), Moana mengetahui bahwa ternyata leluhur mereka dulu adalah penjelajah samudera dan Moana adalah orang yang terpilih oleh lautan untuk mengembalikan tradisi itu, juga mencari Maui untuk mengembalikan hati Te Fiti yang telah dicurinya, karena hanya dengan mengembalikan hati Te Fiti bisa mengembalikan kesuburan tanah di pulau mereka serta ikan-ikan di laut.

Moana kecil. sumber:theverge.com
Bermodal sebuah sampan, Moana pun menentang ayahnya agar tidak berlayar melewati batu karang. Misi Moana adalah mencari Maui, menjewer telinganya, mengetakan siapa dirinya dan menyuruhnya mengembalikan hati Te Fiti. Namun hal ini tidak mudah karena Moana tak punya pengalaman berlayar. Apalagi, ketika berjumpa dengan Maui, si manusia dewa yang sangat sombong ini malah tidak mau ikut karena ia tak mempunya kail sakti untuk melawan Te Ka, lava raksasa penjaga Te Fiti.

Petualangan mereka pun sangat menegangkan dan menghibur, mulai dari berhadapan dengan suku bajak laut berwujud ratusan batok kelapa mungil yang idenya dicomot dari film Mad Max: Fury Road. Hingga bertemu kepiting raksasa pengkoleksi harta berkilau. Kru animator juga menciptakan sidekick teraneh dalam sejarah Disney. Salah satunya adalah HeiHei, ayam paling aneh dalam sejarah Disney, yang lainnya adalah Lautan yang menjadi karakter sungguhan, bisa mengangguk, menggeleng dan membantu Moana; juga tato tribal di tubuh Maui yang hidup dan merupakan bagian cerita hidup Maui.


Selanjutnya apakah Moana berhasil mengembalikan hati Te Fiti serta mengembalikan tradisi penjelajah samudera?

Lagu tema film ini juga cukup berkesan "How Far I'll Go" dibawakan Auli'i Sravalho dan favorit saya adalah "We Know The Way" dibawakan Opetaia Foa'i & Lin-Manuel Miranda ada juga lagu "You're Welcome" dibawakan Dwayne Johnson juga "Shiny" dibawakan Jemaine Clement .



Moana salah satu film dengan pesan inspiratif girls power terbaik di penghujung 2016 ini, wajib tonton!





Sumber:

http://www.ulasanpilem.com/2016/11/review-moana-2016.html
https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/review-moana/