29 January 2017

Resensi Film Iqro: Petualangan Meraih Bintang

Mulai tanggal 26 Januari 2017, Film Iqro: Petualangan Meraih Bintang yang dipersembahkan oleh Mesjid Salman ITB dan Salman Film Academy sudah mulai tayang serentak di beberapa bioskop di Indonesia. Film anak Islami bertema astronomi ini pas banget ditonton bersama keluarga.

Saya bersama suami dan anak-anak menonton film ini 28 Januari kemarin. Sebelum rilis di seluruh kota besar di Indonesia, film ini ditayangkan khusus sebelumnya di kota Bandung. Walikota Bandung, Ridwan kamil juga diberi kesempatan untuk menonton bersama komunitas astronomi di Bandung tanggal 19 Januari 2017, beliau mengaku sangat tersentuh saat melihat adegan Opa (Cok Simbara), salah satu pemain di film ini menangis, bahkan Walikota Bandung ini sempat meneteskan air mata.

sumber: film-iqro.com

Sinopsis Film Iqro

Aqila (Aisha Nurra Datau) adalah anak yang sangat suka pada sains dan bercita-cita menjadi astronot. Aqila mempunyai Kakek/ Opa bernama Profesor Wibowo (Cok Simbara) yang berprofesi sebagai astronom di Pusat Peneropongan Bintang Bosscha dan tinggal di Lembang, Jawa Barat.



Aqila mendapat tugas liburan sekolah yang berhubungan dengan astronomi, rencananya dia akan meneropong benda langit dan akan membuat tulisan tentang penemuan baru tentang astronomi, yaitu bahwa pluto bukanlah planet. Untuk itu Aqila ingin berlibur kerumah Opanya agar bisa menggunakan teropong utama di Bosscha untuk menyelesaikan tugasnya.

Aqila lalu berlibur di Lembang bersama Opa dan Omanya (Neno Warisman) . Saat dirumah Opanya Aqila bertemu dengan Ros, anak dari asisten rumah tangga dirumah Omanya. Ros pun mengajak Aqila untuk bersama-sama mengikuti pesantren kilat yang diadakan di Mesjid sekitar dan belajar Iqro.

Ketika bertemu Opanya, Aqila mengutarakan keinginannya untuk meneropong bintang di Bosscha, namun Opa memiliki satu syarat: Aqila harus bisa membaca Al-Quran, Aqila pun menyanggupinya.

sumber: zetizen.com
Pengalaman Aqila belajar Al-Quran ternyata menggugah hatinya, diapun ikut pesantren kilat dan belajar Iqro bersama kak Raudhah (Adhitya Putri). Walau mendapat gangguan dari Fauzi (Raihan Khan) anak dari preman kampung bernama Codet (Mike Lucock), Aqila terus belajar sampai akhirnya bisa membaca Al-Quran. Ketika ikut lomba baca Al-Quran, Aqila belajar tentang arti Al-Quran dan kebesaran Allah SWT yang menciptakan alam semesta.

Diakhir cerita, Opa berada dalam dilema ketika sudah berjanji pada Aqila untuk meneropong benda angkasa di Bosscha,  namun Bosscha sendiri terancam tutup, karena adanya pembangunan hotel di sekitar Bosscha yang paparan cahayanya sangat  mengganggu peneropongan bintang yang selama ini dilakukan di Bosscha. Opa juga mendapat teror dari orang-orang yang sedang membangun hotel didekat Bosscha.

Akankan Aqila bisa menyelesaikan tugasnya meneropong benda langit di Bosscha?

Siapakah Para Pemain Film Iqro?

Film ini didukung oleh banyak aktor dan artis senior, sebut saja, Cok Simbara, Neno Warisman, dan Meriam Bellina, Kemudian ada Mike Lucock dan Adhitya Putri.

Sedangkan pemeran Aqila diperankan oleh Aisha Narra Datau, meskipun Aisha wajahnya baru dikenal namun ternyata Aisha mendapatkan darah seni peran dari ibunya yaitu artis teater Ine Febriyanti . Dari kecil Aisha sering melihat ibunya bermain teater dan pernah ikut bermain teater omnibus yang ikut disutradarai ibunya.

Aisha Narra Datau pemeran Aqila (sumber: film-iqro.com)

Pemeran Fauzi sudah tak asing lagi di layar kaca adalah Raihan Khan, yang wajahnya sering menghiasi iklan, sinetron, FTV dan juga beberapa film Indonesia, Tahun 2016 kemarin Raihan memenangkan penghargaan Indonesia Movie Actor Award kategori Pemeran Anak-Anak Terbaik.

Raihan Khan pemeran Fauzi (sumber:film-iqro.com)

Pesan Film Iqro

Pesan yang menjadi kekuatan cerita dari film ini adalah bisa memotivasi belajar ilmu agama dan sains lebih dalam. Jika kita belajar Al-Quran lebih dalam maka disana banyak ilmu yang berkaitan dengan sains. 

Juga pesan lain yang ingin disampaikan adalah bagaimana lajunya pemukiman dan wisata di daerah Lembang dan Bandung Utara yang dulunya rimbun atau berupa hutan-hutan kecil dan area pepohonan tertutup menjadi area pemukiman, pusat bisnis/ villa ataupun daerah pertanian yang bersifat komersial besar-besaran. Akibatnya banyak intensitas cahaya dari pemukiman yang menyebabkan terganggunya penelitian yang seharusnya membutuhkan intensitas cahaya lingkungan yang minimal.

Sementara itu, kurang tegasnya pemerintah dalam hal ini dinas-dinas terkait seperti pertanahan, agraria dan pemukiman cukup memberi andil dalam hal ini. Sehingga observatorium yang pernah disebut sebagai observatorium satu-satunya dikawasan khatulistiwa ini terancam keberadaannya. bahkan tim riset ITB berencana memindahkan observatorium ke Kupang, NTT. Film yang sarat pesan ini sangat layak menjadi tontonan keluarga. 

Walau eksekusi fim ini saya rasa kurang fokus, seperti tujuan pesan yang ingin disampaikan, serta scene Aqila-Fauzi dimana Fauzi yang pintar membaca Al-Quran dipaksakan menjadi nakal seperti scene Sherina-Derby di Film Petualangan Sherina terasa agak aneh. Namun saya salut kepada Tim Mesjid Salman ITB yang telah memberi PR kepada saya untuk menjawab pertanyaan anak saya yang berusia 5 tahun hehehe, saya dibombardir pertanyaan dan setelah menonton film ini anak saya jadi semakin termotivasi belajar Iqra dan membaca buku-buku bacaan yang berkaitan dengan astrologi.

Film Iqro mampu menyajikan film edukasi dan mengobati kerinduan pada film anak-anak yang baik ditengah sinetron dan bombardir film luar negeri yang ada saat ini. Ditunggu karya selanjutnya!


sumber: film-iqro.com




Sumber:


26 January 2017

Mengapa Harus Berhenti Merokok?

Berat rasanya menulis tentang rokok ini karena masih banyaknya keluarga dekat yang masih menjadi perokok aktif. Namun doa dan harapan untuk bisa mengedukasi dan menggerakkan hati para perokok dari kalangan luar atau keluarga tercinta menguatkan saya, mohon maaf jika tidak berkenan,  no hard feeling yaa :)

Saya sendiri berasal dari keluarga yang tidak merokok, Bapak sama sekali ngga pernah merokok apalagi didepan anak-anaknya, jadi ketika saya waktu muda pernah mencoba pun akhirnya tidak pernah jadi nagih sampai harus ada usaha berat untuk meninggalkannya.

Saya tidak suka asap rokok, cukup sensitif untuk tau apakah ada asap rokok yang ada di ruangan, bau asap rokok yang menempel di kulit seseorang, pakaian, bantal, seprei, sofa atau gorden. Waktu kecil ketika usia saya 7 atau 8 tahun atau kira-kira kelas 3 SD (saya masuk SD usia 5 tahun), saya bersama Bapak dan saudara saya berkunjung kerumah Simbah di Klaten, Jawa Tengah. Dari Medan menuju Jawa Tengah kami naik bus AC ALS (Antar Lintas Sumatera), kami naik bus untuk menghemat biaya, karena naik pesawat waktu itu mahal, apalagi kami berlima waktu itu, Walah kebayang biaya pulang pergi naik pesawat. Tapi syukurnya ketika pulang dari Jawa ke Medan kami naik pesawat!

Kembali ke cerita di bus, didalam bus itu ada yang merokok, kebayang kan AC dan asap rokok menyatu diruangan tertutup? selama 3 hari saya tidak bisa menikmati perjalanan sama sekali, mual muntah dan tertidur lemas di paha Bapak saya. Kasihan juga Bapak pasti kakinya kram. tapi saya tidak sanggup duduk sama sekali, hiks.

Selain itu waktu kecil saya juga mengidap asma (Alhamdulillah sekarang sembuh), jadi bertambah beratlah status saya sebagai perokok pasif 3 hari di dalam bus itu.

Walau suami saya tidak merokok, namun anak saya, Diandra juga pernah menderita radang paru-paru di usia setahun, sempat dirawat beberapa hari dirumah sakit, Alhamdulillah sembuh. Penyebabnya? banyak , kemungkinan menjadi secondhand smoke  atau karena thirdhand smoke itu ada. Dan sampai sekarang Diandra jadi sangat sensitif sistem pernafasannya.

Apa Itu Perokok Pasif?

Perokok pasif atau Second Hand Smoke (SHS) yaitu seseorang atau lebih yang tidak merokok secara langsung namun menghirup asap rokok dari orang-orang yang merokok di sekitarnya. Meskipun tidak merokok, perokok SHS bisa terkena resiko penyakit 3 kali lebih besar dari perokok aktif.

sumber : stampoutsmoking.com
Bayi dan balita lebih beresiko dibanding orang dewasa karena saluran pernafasan mereka yang kecil dan sistem imun yang masih berkembang. Saluran pernafasan yang kecil akan membuat anak akan lebih sering bernafas, dan itu membuat lebih sering menghisap asap rokok jika disekitarnya ada yang merokok.

Anak-anak dan perempuan juga tanpa kita sadari seringkali menjadi perokok pasif ketika orang tua/ suaminya merokok didekat mereka, seseorang akan menjadi perokok pasif ketika mereka terpapar atau menghirup asap rokok yang dihembuskan dari perokok aktif.

Harus diakui bahwa tingkat kesadaran kolektif kita akan bahaya asap rokok masih kalah jauh dianding negara-negara maju. Meski demikian, para orangtua terutama diharapkan menjadi pelindung bagi anak dan istrinya dari bahaya asap rokok, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan asap rokok sangat nyata. Hasil penelitian menunjukkan, dalam sebatang rokok, terdapat lebih dari 4000 zat kimia, dimana 60 diantaranya terbukti menjadi pemicu kanker bagi manusia.

Terdapat bukti yang menghubungkan SHS dengan penyakit-penyakit berat lainnya. Paling sedikit ada 35 macam penyakit yang berhubungan dengan prilaku merokok, mulai dari yang berat sampai ringan seperti bau mulut, perubahan warna gigi sampai yang serius seperti lymphoma, leukimia, tumor otak pada anak-anak, kanker larynk (kotak suara), kanker mulut, kanker pankreas, kanker payudara, penyakit jantung koroner dan peningkatan resiko stroke. 

Bahaya Asap Rokok Pada Perempuan dan Anak

Bagi Ibu hamil asap rokok berbahaya bagi janin karena dapat meningkatkan resiko placenta pravia, keguguran (miscariage), janin meninggal di dalam kandungan (stillbirth) dan kehamilan ectopic.
Menghirup asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen yang tersedia bagi ibu dan bayi, meningkatkan detak jantung bayi, meningkatkan kecenderungan bayi lahir dengan berat badan rendah atau lahir prematur. Terdapat juga kasus dari orang tua yang merokok sebelum hamil lalu setelah melahirkan memiliki bayi dengan pengakit hepatoblastoma.

sumber : panjimas.com
Khusus bayi dan anak-anak SHS, bahaya asap rokok adalah sebagai berikut:
1. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), resikonya meningkat pada bayi yang ibunya merokok.
2. Asma,  SHS dapat memicu asma pada anak penderita asma.
3. Masalah pernapasan, seperti batuk, batuk rejan, bronchitis, dan pnemonia.
4. Terhambatnya perkembangan paru-paru.
5. Meningitis.
6. Leukimia
7. Ototis Media/ Infeksi Telinga Tengah.
8. Iritasi mata dan hidung.
9. Meningkatkan kecenderungan anak kelak akan menjadi perokok.


Amankah Merokok Saat Tidak Ada Orang?

Pernahkah mendengar istilah Third Hand Smoke (THS)?. Istilah ini pertama kali muncul tahun 2006 tapi baru dikenal luas tahun 2009 ketika Jonathan Winickoff, Seorang Associate Proffesor of Pediatric di Harvard Medical School dan koleganya mempublikasikan paper mengenai bahaya THS. THS adalah racun berbahaya, yaitu kontaminasi residu dari tembakau yang tidak terlihat (tapi masih dapat tercium), yang menempel pada kulit, rambut, baju perokok aktif termasuk area yang terpapar asap seperti permukaan karpet, kasur, bantal, sofa, gorden dll. Jadi walaupun kita merokok saat tak ada orang, namun asap rokok/ residu ternyata bisa menempel dimana saja.

sumber : pinterest.com
Komponen THS yang telah diidentifikasi saat ini adalah nicotine, 3-entenylpyridine (3-EP), phenol, cresols, naphthalene, formaldehyde, dan tobacco-specific nitrosamines ( Destaillats et al. 2006;Singer et al. 2002, 2003, 2004; Sleiman et al. 2010b)

Penelitian tahun 2002 menemukan bahwa racun-racun ini dapat kembali terlepas di udara dan bergabung membentuk senyawa berbahaya dalam kadar tinggi dalam waktu yang lama setelah perokok meninggalkan ruangan tersebut. Menurut Surgein General's Report tahun 2006, tidak ada ambang batas aman dalam menghirup atau terpapar asap rokok.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan bulan February 2010 menemukan bahwa THS menyebabkan pembentukan karsinogen. Nikotin dapat berada di permukaan selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu, jadi karsinogen terus terbentuk sepanjang waktu, yang kemudian dapat dihirup/ tertelan dan kemudian diserap tubuh.

Siapakah yang paling beresiko terpapar THS ini? Tentu saja anak2 ! Bayi dan anak-anak sangat rentan terkontaminasi karena mereka tidak dapat mengontrol memasukkan tangan ke dalam mulut mereka pasca menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu sangat penting dan mendesak sekali untuk menyediakan tempat bebas asap rokok dan di tempat umum disediakan tempat khusus untuk merokok. 


Bagaimana Menghindari SHS (Secondhand Smoke) dan THS (Third Hand Smoke)?


1 Mintalah tamu yang merokok untuk Merokok di Luar Rumah dan menggunakan jaket sehingga racun-racunnya tidak menempel langsung di baju. (kemudian jaket diletakkan di luar rumah)

2. Jika ada yang merokok buka jendela, nyalakan kipas angin agar aliran udara mengalir dengan baik dirumah dan ruangan tempat kerja.

3. Tidak menyediakan asbak didalam rumah.

4. Seluruh anggota keluarga yang merokok dilarang merokok didalam rumah, boleh masuk kerumah setelah merokok, kemudian wajib sikat gigi, mandi dan ganti baju. Bila tidak bisa, usahakan untuk mencuci tangan, sikat gigi dan ganti baju.

5. Bila bertamu dan kemudian ada anggota rumah tersebut yang merokok, Mintalah untuk melakukan pembicaraan diluar rumah, Jika tidak bisa, cobalah memperpendek waktu bersilaturrahmi-jika memungkinkan.

6. Jika tempat anda bekerja diizinkan merokok, bicaralah ke HRD tentang memodifikasi aturan merokok di tempat kerja, paling tidak mengupayakan satu ruangan khusus merokok.

7. Pilihlah bekerja dengan orang yang tidak merokok-jika memungkinkan.

8. Tidak mengizinkan orang lain merokok di mobil kita.

9. Bicara langsung dengan sopan kepada perokok untuk tidak merokok jika berada dalam satu ruangan/angkutan umum.


sumber : gdc.gov


Fatwa dan Pendapat Ulama Tentang Rokok

  1. "Rokok diharamkan bagi anak-anak, remaja, wanita hamil. Merokok di tempat umum juga haram," ujar Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Ali Mustafa Ya'qub menjelaskan hasil Ijtima' Ulama Fatwa III MUI di Kabupaten Padang Panjang, Padang, Sumatera Barat. https://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fnews.detik.com%2Fread%2F2009%2F01%2F25%2F212835%2F1074152%2F10%2Fmui-rokok-haram-untuk-anak-remaja-wanita-hamil-dan-di-tempat-umum&h=bAQGbFTdG
  2. (This article was first published in JIMA (Journal of Islamic Medical Association, Volume 15, and No.4, 1983. The author holds the unique distinction and honor to be the first Muslim Scholar in the world to declare Smoking is Haram. He did with full conviction and courage. Twenty years later the Ulama have realized the truth and every Muslim country in the world is following suit by declaring Smoking is Haram.) For the foregoing reasons and for reasons considered elsewhere smoking is Haram or unlawful in Islam, hence smoking should be discouraged and finally banned in all Islamic countries.  All smoking Muslims should give up this unhealthy and un-Islamic activity. The best way to give it up is to stop all smoking completely. http://www.irfi.org/articles/articles_51_100/smoking_is_haram.htm
  3. Sudah jelas berbahaya, Hukum  Rokok Pasti Haram : http://kesehatanmuslim.com/sudah-jelas-berbahaya-hukum-rokok-pasti-haram/



Sumber:



14 January 2017

Review - Aston Cirebon dan Convention Center

Ketika memutuskan untuk singgah ke Cirebon dalam perjalanan Bandung menuju Depok kami segera membuka aplikasi Agoda. Karena ketika liburan di Bandung kami tidak nginep dimana-mana, boleh dong budget menginep kali ini untuk menginap di hotel. Kebetulan ratenya sesuai bugdet plus ada bonus potongan harga dari Agoda, akhirnya kami memutuskan menginap di  di Aston Cirebon & Convention Center.


Anak-anak berpose di lobby hotel
Selain kenyamanan, keramahan dan kebersihan hotel, fasilitas yang ramah anak serta sarapan yang enak dan beragam menjadikan Aston salah satu alternatif hotel jika berkunjung ke kota-kota Indonesia, tentunya...jika budget mencukupi hehe


Superior room yang nyaman (sumber: aston)
Setelah kenyang kamipun check-in di hotel yang lokasinya tidak terlalu jauh. Begitu masuk kamar waah langsung pengen istirahat deh, jika melihat kebawah dari jendela langsing terlihat kolam renang!. Wah kamarnya ternyata cukup luas dan nyaman. Niatnya ingin istirahat sebentar tapi begitu melihat kolam renang anak-anak malah minta berenang. kebetulan airnya juga hangat! spacious and warm pool! Jadilah bapak dan anak-anak semut ini bermain air sementara saya hanya berendam saja mengingat sinus yang baru kambuh.


Bapak dan anak-anak semut bermain air
Waah asiknya tiba-tiba kita punya kolam renang ribadi nih, karena cuma kita yang berenang.  ketika berenang ada sesi pemotretan pre-wedding yang di lakukan di playpark ,  dan sayangnya ada beberapa orang yang sepertinya bagian dari tim pemotretan itu duduk dipinggir kolam renang anak sambil merokok. wah saya gemes sekali  berada di kolam renang anak-anak sambil menghirup polusi asap. untungnya mereka tidak terlalu lama disana.

Setelah berbilas, oh iya ruang bilasnya terpisah antara laki-laki dan perempuan namun agak sempit, apalagi saya harus berdua atau bertiga dengan anak-anak dalam ruangan tersebut, kalau buat sendiri sih tidak masalah. Namun tempatnya bersih dan nyaman.

cozy and romantic spot sambil mendengar live music (sumber:aston)
Ketika malam hari kami memutuskan makan malam diluar hotel, pulangnya kami ingin segera istirahat, tapi ternyata ada live music di restaurant dekat kolam renang, akhirnya kami melipir sambil memesan dessert sambil menikmati lagu-lagu hits 40 terbaru, sambil nyengir bareng suami, karena saya-yang-pernah-jadi-penyiar-format-top40-diawal-tahun-milenium hanya mengenal 1-2 lagu saja sisanya...dinikmati sajaaa  #nggaksombong #generasijadulbanget


menikmati tahu gejrot di Oasis Bistro
Esoknya kami sarapan pagi di hotel, restonya bernama Oasis Bistro. Menunya kurang se-variatif di Aston lainnya namun rasanya enak, Pelayannya ramah sekali. Alhamdulillah saya menemukan tahu gejrot, jamu tradisional disini.

Selesai sarapan, anak-anak minta bermain di playroom Castle Kids Corner yang berada di pojok depan restaurant, kamipun bisa sarapan sambil memantau anak-anak bermain, 


Diandra wajib membaca rules of play
Castle Kids Corner 
keluarga semut berpose di depan castle
Setelah bermain di playroom, kami mencoba beberapa fasilitas dari hotel seperti taman bermain anak dan bersepeda, namun ada insiden kecil dimana kaki Kirana nyangkut di ban akhirnya kami putuskan istirahat di kamar sampai waktu check-out tiba. hiks


Fasilitas rental sepeda berkeliling di hotel
Diandra ternyata mau berenang lagi sebelum pulang, setelah berenang suami ternyata mencoba extended namun rate hotelnya sudah naik, itu tandanya kami harus benar-benar pulang ke Depok hehe



Diandra ternyata mau berenang lagi sebelum pulang, setelah berenang suami ternyata mencoba extended namun rate hotelnya sudah naik, itu tandanya kami harus benar-benar pulang ke Depok hehe

kolam renang favorit kita di hotel ini
Setelah selesai berenang, kamipun beberes untuk check-out, Alhamdulillah pengalaman kami menginap di hotel ini memuaskan, Aston Cirebon adalah salah satu hotel yang ramah anak, outdoornya juga mendukung kegiatan olahraga. Kalau ke Cirebon lagi, kami mungkin akan kembali kesini lagi, aamiin .


Aston Cirebon Hotel & Convention Center
https://www.aston-international.com/eng/hotel-detail/84/aston-cirebon-hotel-convention-center


Jl. Brigjen Dharsono No. 12C (By Pass), Kertawinangun, Kedawung, Cirebon, West Java 45132, Indonesia

13 January 2017

Cirebon dan Gurihnya Empal Asem

Bismillahi majreha wa mursaha innna robbi la ghofururrahim..
Tadinya perjalanan ini sebenarnya menuju kota Depok tercinta, koper sudah di press sedemikian rupa antara baju yang sudah disetrika dan yang belum. Demikian juga satu tas berisi  baju kotor sudah di tutup dengan rapat, sehingga kalau dibuka mungkin isinya langsung meluber keluar haha

Namun apa dikata ketika ide dari suami untuk belok ke Tol Cipali bak gayung bersambut langsung saya menjawab iya dengan sumringah. Jadilah siang itu kami melanjutkan perjalanan ke Cirebon!
Salah satu jalan tol tersepi yang pernah saya lewati selain Tol Padaleunyi yang dilalui di hari biasa apalagi tanpa truk dan mobil besar karena salah satu pilar di jembatan Cisomang yang retak.

Tol yang sepi dengan pemandangan indah
Pemandangan di tol ini juga bagus, dan tidak membosankan. Ditengah perjalanan temperatur mobil naik, namun kami memutuskan tetap melanjutkan perjalanan perlahan-lahan. Setelah browsing di Agoda untuk penginapan malam ini, kami memutuskan menginap di Aston Cirebon Hotel & Convention Center, boleh dong menginap karena di liburan di Bandung kemaren kami nggak menginap dimana-mana, kebetulan rate nya lagi rendah plus ada potongan harga di Agoda jadi kami dapat harga dibawah rate hotel, Alhamdulillah!

Diandra dan Kirana di lobby hotel

Akhirnya kami tiba di kota Cirebon, saya membuka daftar kuliner di handphone. Empal Gentong dan Empal Asem! Tujuan pertama kami Empal Gentong Haji Apud yang ternyata...tutup! Lalu coba ke Empal Gentong Amarta yang juga tutup, setelah muter beberapa kali akhirnya memutuskan berhenti di Empal Gentong Hj Tasiyah, Kita duduk di lantai satu yang ber AC /Non Smoking area, tempatnya enak dan sepi karena kebetulan sudah lewat jam makan siang, kami memesan empal gentong, empal asem dan sate kambing! rasanya enaak. Anak-anak juga suka ya, karena ternyata empal gentong ini mirip Soto Medan, menurut saya loooh.

Empal Gentong dan Empal Asem Hj Tasiyah
Setelah kenyang kamipun check-in di hotel yang lokasinya tidak terlalu jauh, Selepas magrib kami keluar untuk makan malam, pilihan jatuh ke makanan laut, kami makan ke Rumah Makan H.Moel, parkirnya luas dan tempatnya sebenarnya juga luas, tapi saya kurang menikmati suasananya karena di non smoking area ada 2 meja besar disamping kami yang ditempati keluarga besar yang berisik sekali. Kami memesan ayam goreng untuk anak-anak, cumi bakar dan kepiting soka telur asin. rasanya lumayan.

Cumi Bakar dan Kepiting Soka Telur Asin H. Moel
Pagi hari ketika sarapan saya sempat mencicipi tahu gejrot di restaurant hotel , wah akhirnya saya ngga perlu jauh-jauh nyari tahu genjrot karena bisa makan sepuasnya di hotel hehe 

 Sarapan Tahu Gejrot di Oasis Bistro-Aston Cirebon
Sebelum pulang, Diandra minta berenang di hotel dan setelah berenang kami bersiap pulang ke Depok. Pulangnya kami sempat singgah ke Empal Gentong dan Empal Asem Amarta, konon sih Amarta adalah pelopor Empal Asem pertama di Cirebon. Ketika kami datang pas waktunya makan siang jadi luar biasa ramai, parkirnya juga agak susah. Kami naik ke lantai satu yang lebih nyaman. Lalu memesan menu yang sama dengan yang kemarin, dan ternyata memang Empal Asemnya lebih enak dari Empal Asem di Hj Tasiyah karena bumbunya lebih terasa. Sedangkan Diandra merasa Empal Gentongnya lebih enak di Hj Tasiyah, well abaikan pendapat kami karena indera pengecap keluarga kita cukup tajam hehe..

Empal Gentong dan Empal Asem Amarta
Alhamdulillah perjalanan kami ke Depok lancar, kali ini memang kami tidak singgah ke wisata alamnya dan tempat bersejarah di Cirebon, insya Allah wisata tersebut masuk daftar jalan-jalan kami selanjutnya, tentunya masih penasaran juga dengan Haji Apud yang masih renovasi dan kuliner lain yang belum tersambangi.  bye Cirebon!


Empal Asem Amarta
Jl. Ir.H.Juanda No. 37, Battembat, Tengah Tani, Cirebon, Jawa Barat 45174, Indonesia

Empal Gentong Hj Tasiyah
Jl. Ir.H.Juanda no.54,  Battembat, Tengah Tani, Cirebon, Jawa Barat 45174, Indonesia

Rumah Makan H. Moel
http://hmoelseafood.com/
Jalan Kalibaru Selatan No 39, Kota Cirebon, Jawa Barat 45123, Indonesia

05 January 2017

Puncak Bintang Bandung: Gemerlap Paris Van Java

Ketika liburan di Cimahi kemarin, saya dan suami pengen jalan-jalan ketempat dengan suasana alam yang segar, yang berbeda dengan yang sudah kami datangi sebelumnya tapi juga ngga mau terlalu jauh. Akhirnya setelah browsing sana-sini kami memutuskan untuk  ke Puncak Bintang atau Bukit Moko. Puncak Bintang Bandung sendiri awalnya merupakan hutan pinus yang dikembangkan oleh PERHUTANI menjadi tempat wisata alam. Puncak ini resmi didirikan pada tanggal 23 September 2014, jadi memang masih baru objek wisata Bandung ini hadir.

Dermaga Bintang untuk menikmati landscape kota Bandung
Puncak Bintang adalah suatu tempat dengan ketinggian 1442 mdpl di atas puncak kota Bandung. Dari atas puncak ini kita bisa melihat kota Bandung bagaikan gemerlap bintang yang bertaburan di malam hari! Saat yang tepat untuk menikmati pemandangan ini adalah malam hari atau sebelum matahari bersinar.

Setelah ngobrol dengan suami kami memutuskan untuk berangkat dari rumah sebelum subuh, jam 3 pagi kami sudah bangun, kemudian menggotong anak-anak yang masih tidur ke mobil. lalu berangkat!

Pemandangan kota Bandung dari Caringin Tilu
Perjalanan jam 3.30 tentu saja lancar jaya. Puncak Bintang ini berada di Cimenyan, Jawa Barat. Jalan menuju Puncak Bintang ini bisa dilewati dari jalan Padasuka dekat terminal Cicaheum, Jalannya sama dengan jalan menuju Saung Angklung Udjo. Kalau dari jalan Suci menuju Cicaheum ada disebelah kiri setelah komplek Surapati Core. Atau bisa juga masuk melalui Surapati Core (Sucore).

Diandra dan pemandangan kota Bandung di Caringin Tilu
Ikuti terus jalan yang ada, akan melewati beberapa kawasan seperti Cimenyan dll. Sampai akhirnya kita akan tiba di kawasan Caringin Tilu (Cartil). Disini saja pemandangannya udah keren banget, kita sudah bisa melihat landscape kota Bandung tampak jelas dari kejauhan, kerlap-kerlip cahaya lampu dari kota Bandung. Ada banyak warung-warung buat kita duduk sambil menikmati pemandangan di atas kota Bandung. Menunya standar, seperti  mie rebus, gorengan, kopi, bandrek, dll.

Foto Keluarga Semut di Caringin Tilu
Naik keatas sedikit dari Caringin Tilu, sebelum sampai diatas Puncak Bintang ada musholla. Kami berhenti untuk sholat Subuh. Selesai sholat subuh, sambil menunggu sedikit terang untuk naik keatas kami kembali turun ke Caringin Tilu untuk  menikmati pemandangan landscape kota Bandung.
Mama Semut dan Bapak Semut
Setelah agak terang kami melanjutkan perjalanan menuju ke atas. Jalan menuju keatas menanjak tajam dan kecil jadi kita harus berhati-hati.pastikan kondisi mesin kendaraan cukup mampu untuk perjalanan menanjak ke atas. Jalan menuju Puncak Bintang memang tidak terlalu besar, beberapa ruas malah hanya cukup untuk satu mobil saja, jadi kalau berpapasan dengan mobil mesti ekstra hati-hati. kami sempat was-was mobil sedan ini tidak bisa naik karena  jalan semakin kecil, tapi ternyata jaraknya sudah dekat. Tidak terlalu jauh dari Caringin Tilu, mungkin sekitar 2 KM.

Menuju Puncak Bintang
Memasuki kawasan Puncak Bintang atau Bukit Moko, kita ditarik biaya parkir 10 ribu per mobil, dan untuk masuk ke kawasan hutan kita membayari 12 ribu per orang. Di kawasan hutan bukit Moko, kita juga bisa kemping sehingga bisa menikmati pemandangan alam yang menakjubkan baik saat sunset maupun sunrise. Tempat ini juga cukup apik dijadikan tempat pemotretan karena banyaknya pohon pinus dan suasana hutan alami. Puncak Bintang sendiri sudah dibuka jam 4 pagi dan ada musholla yang disediakan disana.

hutan pinus yang indah
keluarga semut di 1417 mdpl
Mama Semut meni gaya pisa
Pagi itu kamipun menikmati suasana alam yang menyegarkan dari Dermaga Bintang, setelah puas kamipun pulang untuk mencari sarapan.