11 Juli 2011, Dokter SPOG menyarankan untuk masuk
Rumah Sakit karena sudah melewati perkiraan waktu lahir, yang berarti
saya akan melahirkan melalui Sectio (operasi). Padahal saya sangat
ingin melahirkan normal, seperti Mamak saya dan ibu-ibu lainnya dan
merasakan juga kemudahannya. Malamnya saya masuk Rumah Sakit Stella Maris di
Medan, menginap untuk melakukan serangkaian tes dan agar beristirahat untuk persiapan melahirkan.
12 Juli 2011, paginya saya katakan kepada DSOG saya untuk mencoba induksi, siapa tahu bisa normal, tapi sudah sehari
semalam saya di RS tak jua ada pembukaan, saya minta menunggu lagi namun DSOG
menyatakan tak mau menunggu karena tidak mau mengambil resiko..esok
paginya saya masuk ruang operasi, sectio!
|
saya saat di induksi di Rumah Sakit |
Takut? Tidak..jika melahirkan
normal saja saya siap mengapa operasi saya takut? saya minta ke perawat agar suami saya
masuk, namun saya dengar dokter tidak mengizinkan, padahal sudah di
siapkan handycam untuk mengabadikan, agak kecewa sama bu Dokter
:(
13 Juli 2011, Ayat
kursi, Fatihah saya baca..deg-deg an membayangkan? sehatkah
dia? bagaimana rupanya nanti? kemudian perawat izin untuk membiusku, bius disuntikkan..saya teruskan membaca Ayat
Kursi, namun hanya sampai di Bismillah..selanjutnya lupa..olaalaa
ternyata si obat bius sudah bekerja sehingga perlahan lahan sudah tidak ingat bacaan apapun haha
Saya rasakan perut
bergoncang-goncang, saya nikmati, sambil membayangkan pisau bedah dan
bayi yg akan dikeluarkan..dan...suara tangis membahana...!
Subhanallah..kencang sekali tangisnya, pasti dia sehat..dan kuat!!
Air
mata saya pun tiba2 saja mengalir..bahagia, lega, haru!!
"laki-laki atau perempuan? sehatkah? lengkapkah? ..", tanya saya
"perempuan bu..Ibu ga denger tangisnya kencang kali, sehat bu!", jawab perawat sambil menghapus air
mata di wajah saya.
" IMD IMD..saya mau IMD..jangan dimandikan..", kataku.
Setelah proses menjahit selesai, aku dikeluarkan dan bisa melihat bayi ku yang sudah dibersihkan sekedarnya, kami akan melakukan Inisiasi Menyusui Dini ( IMD)!
Deg2..Subhanallah dia cantik,putih, sehat,montok, chubby, dan rambutnya tebal!
Alhamdulillah Alhamdulillahirrobbil Alamiin
Diandra Agung Pratistha
|
Diandra beberapa menit setelah kelahiran |
Bayi itu sudah kami tunggu untuk dilahirkan dan diberi nama..Diandra Agung Pratistha, anaknya Ibu Sri Maryati Habibah dgn Bapak Hilman Agung
:)
Cahaya, Ratu, Agung, mampu berdiri sendiri, ya..itulah harapan kami nak :)
Aktivitas
pertama yang dilakukan Diandra adalah IMD, tanpa pakaian, tubuhnya
diatas tubuh saya, rasanya amazing, melihat dia perlahan merangkak naik menuju payudara, sekejap saya merasa didunia ini hanya
ada saya dan Diandra, maaf ya suamiku sayang..kamu kan masih nunggu diluar hehe..
and she's so smart! Hanya beberapa menit saja dia mulai bergerak mencari
puting, kalau saja perawat tak terburu-buru, dan sibuk
mengarahkan..proses itu akan lebih indah! Tak sampai 30 menit bayi saya
diambil, katanya pasti segera diantar ke kamar..karena aku ingin ASI
Eksklusif.
ASI Tak Keluar
|
Mama dan Diandra |
Hari Pertama, semua kelihatan bahagia, suami
mencium kening saya ketika saya keluar dari ruang operasi, tanda luapan
bahagia. Mamak Bapak yang sumringah melihat Diandra yg katanya langsung
diperlihatkan ke ruang tunggu tadi. Suami juga sempat dipanggil untuk
meng adzankan Diandra, terharu katanya! Reaksi pertama yang keluar ketika melihat Diandra adalah, she look like her father!! :D
Kami pun berkumpul dikamar menunggu
Diandra masuk dan amazing melihatnya ketika suster membawa kekamar.
|
Bapak dan Diandra |
Kekhawatiran
lain muncul. ASI belum keluar! pdhl ketika saya susui dan coba berikan puting,
Diandra asyik langsung menghisap..luar biasa instingnya, namun ASI mamanya belum keluar..saya sedih bukan kepalang..sedikit stres,
jelas..namun tetap bertahan, sampai 3 hari dia bisa kataku..*batinku*
Sampai
sore masih aman, mulai malam Diandra menangis, hampir sepanjang malam,
kencang, bolak balik perawat masuk menawarkan susu formula (sufor),
tambah stress, kesal, bukannya membantu melancarkan ASI..malah bikin
stresss
Hari Kedua, usaha kembali dilancarkan..molocco, susu UHT, aku
minum, stress masih ..untunglah ada suster yg membantu pijat payudara,
namun belum juga keluar..huuff, Diandra nangiss teruss hiks sediihh
sesak dada saya..
Hari itu saya coba mencari donor ASI..ga dapet..ada temen dari
AIMI Sumut yg memberi konseling, memberikan banyak informasi, mengajarkan tekhnik pelekatan yang benar, sangat membantu! Namun masih stress dan panik bukan
kepalang,belum lagi dorongan pihak luar untuk memberi sufor krn hari
kedua Diandra demam tinggi dan kuning!! bilirubin cukup tinggi yang menurut DSA karena kurang cairan.
DSA menyarankan terapi sinar dan
cairan susu formula (sufor), karena ASI msh blm keluar.. Diandra pun harus berpisah ruangan dengan saya. Dengan berat hati saya
izinkan..dengan syarat ketika pemberian cairan sufor harus diberikan dengan sendok,
agar kelak dia tak bingung puting.
Sambil menangis saya tetap memompa,
payudara bengkak, ASI belum keluar, sakiit.. tetap juga melakukan pemijatan payudara, perlahan berhasil, ASI keluar tetes demi tetes sedikiiit sekali,
dibantu perawat, suami yang terus membantu kompres dan pemijatan, saya mulai bisa menampung ASI yang diperah dengan pompa ASI yang sudah saya beli sebulan sebelum melahirkan. Saya coba perah karena payudara membengkak, sambil sesekali dikompres dan setiap 2-3 jam suami mengantarkan ASI perahan yg berwarna kuning ke
ruang bayi. Suami juga tetap menguatkan saya, menenangkan agar saya tidak stres dengan situasi yang ada.
|
cairan emas colostrum ASI hasil perahan |
Meski Diandra telah diberi susu formula, namun tetap mendapatkan sedikit ASI tetesan pertama yang berwarna kuning kental, walau sedikit tapi aku mengumpulkan tetes demi tetes yg kuperah dengan menahan sakiiit..agar anakku tetap mendapatkan hak nya!
Mama coba yang
terbaik nak, the best for you my dear..:')
Hari Ketiga Diandra sudah keluar dari ruang terapi sinar, Diandra mulai bisa menyusui dengan benar, aku juga mulai tenang, tetap memompa.
16 Juli 2011, kami keluar RS, sampai dirumah Diandra tetap saya susui, berharap bisa
terus merangsang agar ASI lancar.. dan benar! Saya buang sekaleng sufor yg dibawa dari RS..dan Diandra tetap menyusui langsung dari saya..Alhamdulillah!
|
Diandra dihari ke tiga sudah berada dirumah |
Diandra
memang sempat mencicipi susu formula, tapi sekarang dia anak ASI, ASI
yang saya perjuangkan sungguh untuk kesehatannya kelak, ASI yang pasti juga akan diperjuangkan seluruh Ibu didunia jika menyayangi anaknya dan mengetahui manfaatnya.
Semua kesalahan, kekurangan, menjadi pacuan kepada saya untuk menambah ilmu, alhamdulillah sekarang ASI lancar dan melimpah. Semoga Ibu-ibu lain tidak menyerah dengan susu formula begitu saja! Kurangi stress, ikuti kelas-kelas menyusui ketika hamil termasuk mempelajari tekhnik pelekatan yang benar.
Sehat..sehatlah
nak..Bapak dan Mama sayang Diandra!!!